Glitch NYSE yang Picu Berkshire Hathaway Turun 99% Dapat Diatasi Oracle Blockchain Chainlink

Volubit.id — Perdagangan di Bursa Efek New York (NYSE) dihentikan secara mendadak pada 3 Juni 2024 waktu setempat setelah saham Kelas A Berkshire Hathaway mengalami penurunan nilai dramatis sebesar 99,97%.

Saham perusahaan milik konglomerat Warren Buffet tersebut terakhir diperdagangkan pada harga $185,10, turun dari angka sebelumnya di kisaran $627.214,90. Volatilitas yang terlampau tinggi tersebut membuat bursa menghentikan sementara perdagangan.

Pada tanggal 3 Juni, harga beberapa saham berkapitalisasi besar, seperti Berkshire Hathaway, McDonald’s, dan Wells Fargo, anjlok hingga 99,9% karena apa yang secara luas diduga merupakan kesalahan perangkat lunak pada infrastruktur Bursa Efek New York.

Insiden ini dipicu glitch teknis pada infrastruktur NYSE. Selain Berkshire Hathaway, grafik harga saham McDonald’s, dan Wells Fargo juga sempat anjlok dengan kisaran serupa.

Kecelakaan fatal yang terjadi di episentrum pasar finansial global ini dinilai sebagai suatu risiko yang inheren dalam arsitektur terpusat yang masih dominan diadopsi  sistem keuangan tradisional. Bos Chainlink, Sergey Nazarov mengklaim masalah kerentanan ini dapat dilampaui dengan penerapan jaringan oracle blockchain Chainlink yang lebih tahan distorsi.

“Jaringan oracle terdesentralisasi, yang ditemukan oleh Chainlink, dapat memitigasi risiko ini dengan menyediakan data yang akurat dan tahan terhadap kerusakan. Jaringan ini mengumpulkan data dari berbagai sumber dan menggunakan mekanisme konsensus untuk memvalidasi informasi, memastikan integritas data, dan mencegah perdagangan yang salah serta manipulasi harga,” kata Nazarov disitat dari Cointelegraph.

Jaringan oracle blockchain Chainlink adalah sistem yang memungkinkan blockchain untuk mendapatkan data dari sumber luar dengan akurat dan andal. Dibandingkan dengan sistem data terpusat, Chainlink menggunakan banyak penyedia data independen untuk memastikan keandalan dan keamanan informasi. Jaringan ini memastikan bahwa data yang dimasukkan ke dalam blockchain tidak dapat dimanipulasi atau diubah, sehingga meminimalkan risiko kegagalan yang mungkin terjadi pada sistem terpusat.

Dengan menggunakan Chainlink, bursa seperti NYSE bisa mendapatkan data dengan lebih cepat dan akurat, serta menghindari masalah teknis yang disebabkan oleh kegagalan sistem terpusat.

Oracle sendiri merupakan entitas yang bertugas untuk menghubungkan dan menyediakan data dari sumber eksternal ke dalam blockchain atau sistem lainnya. Dalam konteks blockchain, oracle berfungsi sebagai jembatan antara dunia nyata dan dunia blockchain dengan menyediakan informasi dari luar blockchain ke dalam kontrak pintar atau smart contracts.

Oracle memungkinkan smart contract untuk memproses informasi dan mengambil keputusan berdasarkan data eksternal yang terpercaya dan diverifikasi. Peran oracle terbilang penting karena blockchain secara mandiri tidak dapat mengakses data dari luar jaringan, dan oracle membantu memperluas fungsionalitas blockchain dengan menyediakan akses ke data eksternal yang diperlukan.

Integrasi teknologi blockchain menurut Nazarov akan memungkinkan verifikasi real-time dan respons otomatis terhadap anomali data yang terjadi, sehingga akan meningkatkan keandalan dan transparansi pasar keuangan saat ini.

Insiden glitch tersebut menambah daftar masalah teknis yang terjadi di bursa saham belakangan ini. Sebelum NYSE, pada 18 Mare lalu, Nasdaq mengalami gangguan selama tiga jam dalam perdagangan premarket karena masalah konektivitas dengan mesin pencocokan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *