Google Luncurkan Chip Komputasi Kuantum Baru, Akankah Jadi Ancaman Bagi Kripto?

Volubit.id — Google resmi meluncurkan chip komputasi kuantum terbaru yang dinamakan Willow. Chip ini disebut dapat secara eksponensial memperbaiki kesalahan dan memproses sejumlah perhitungan dengan kecepatan luar biasa.

Tim Quantum AI Google mengklaim chip ini mampu menyelesaikan masalah komputasi dalam waktu kurang dari lima menit. Padahal, superkomputer paling canggih di dunia saja membutuhkan 10 septiliun tahun untuk menyelesaikannya.

Kepala tim Quantum AI Google Hartmut Neven dalam blognya yang dirilis 9 Desember mengatakan, Willow juga memiliki kemampuan untuk secara eksponensial mengurangi kesalahan saat diperbesar dengan lebih banyak qubit. Mengoreksi kesalahan kuantum ini telah menjadi fokus para ahli selama hampir 30 tahun terakhir.

“Pencapaian bersejarah ini dikenal dengan sebutan ‘below threshold’—kemampuan untuk mengurangi kesalahan sambil meningkatkan jumlah qubit,” kata Neven.

Qubit atau quantum bit adalah unit informasi dasar dalam komputasi kuantum. Semakin banyak qubit yang dimiliki, semakin tinggi daya komputasinya.

Namun, semakin banyak qubit yang ditambahkan, semakin besar pula risiko terjadinya kesalahan. Jika kesalahan ini terlalu banyak, hasil perhitungan menjadi tidak akurat dan sulit dipercaya. Akibatnya, teknologi ini sulit diterapkan untuk penggunaan praktis dalam skala besar.

CEO Google Sundar Pichai mengatakan, Google berharap suatu hari nanti dapat mengembangkan komputer yang mampu melakukan perhitungan kompleks dengan koreksi kesalahan yang andal.

Saat ini, roadmap komputasi kuantum Google menunjukkan, perusahaan teknologi ini baru mencapai tonggak kedua dari enam tahap yang direncanakan. Tahap kedua diketahui sudah tercapai pada 2023.

Akankah Ancam Enkripsi Kripto?

Kemajuan komputasi kuantum telah lama dikhawatirkan menjadi ancaman bagi industri kripto. Komputer kuantum dianggap bisa membobol enkripsi blockchain dan dapat mengekspos dana pengguna dalam jumlah besar dan dengan kecepatan tinggi.

Namun, menurut mantan manajer produk senior di Google, Kevin Rose, Willow masih jauh untuk bisa menjadi potensi ancaman bagi kripto. Ia menjelaskan, untuk membobol enkripsi Bitcoin, diperlukan komputer kuantum dengan sekitar 13 juta qubit untuk mendekripsi dalam waktu 24 jam.

“Sebagai perbandingan, chip Willow Google, meskipun lebih maju, hanya memiliki 105 qubit,” katanya.

Pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, diketahui telah mengusulkan cara untuk mengurangi risiko ancaman komputasi kuantum bagi Ethereum. Dalam unggahan di X pada Maret lalu, Buterin menjelaskan blockchain perlu melakukan hard fork, dan pengguna harus mengunduh wallet software baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *