Token ALPACA Pumping Tajam Setelah Delisting Binance

Volubit.id — Jagat kripto tengah dihebohkan oleh meroketnya harga token Alpaca Finance (ALPACA) baru-baru ini. Harga ALPACA diketahui melonjak tajam hingga 23 kali lipat setelah di-delisting oleh bursa kripto terbesar di dunia, Binance.

Data pasar menunjukkan harga ALPACA sempat di kisaran $1,045 per keping sebelum kemudian turun setengahnya berdasarkan grafik pergerakan terkini. Level tersebut menjadi angka tertinggi yang dicatat ALPACA sejak akhir 2021, masa ketika euforia kripto sedang membumbung di seluruh dunia.

Binance sendiri mengumumkan akan men-delisting ALPACA dari daftar trading mereka secara efektif pada 2 Mei mendatang. Secara logika, delisting token semacam ini biasanya menjadi kabar buruk bagi token apapun. Pasalnya, aksi ini akan menurunkan likuiditas, mengurangi eksposur pasar, dan menggerus kepercayaan investor.

Setelah pengumuman delisting Binance harga ALPACA sebetulnya sempat turun tajam. Namun, penurunan itu hanya sesaat. Namun yang terjadi setelahnya sungguh di luar dugaan. Bukannya terus menurun, harga ALPACA justru bangkit tajam.

Diduga hal ini terjadi akibat fenomena short squeeze. Begitu pengumuman delisting keluar, para trader cenderung mengambil posisi short atau bertaruh bahwa harga akan terus jatuh. Tapi ketika harga malah mulai naik, trader yang sudah menjual lebih dulu terpaksa membeli kembali token tersebut untuk menutup kerugian dan menghindari likuidasi.

Pembelian mendadak ini justru mendorong harga ALPACA semakin tinggi. Seperti efek bola salju, dorongan naik terus berlipat karena lebih banyak posisi short yang harus ditutup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *